Senin 24 Jan 2011 16:16 WIB

Studi: Kelompok 'Vigilante' Terbanyak Lakukan Kekerasan Berbau Agama

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tindak kekerasan mengusung agama yang dilakukan warga negara atau masyarakat masih terbilang tinggi. Hasil riset yang digagas Setara Institute menyebutkan sepanjang tahun 2010 telah terjadi 286 bentuk pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Sedangkan 183 dari bentuk pelanggaran dilakukan oleh warga negara baik yang merupakan tindakan pidana (119 tindakan), tindakan provokasi (Condoning) yang dilakukan oleh Tokoh Publik (12 tindakan), dan intoleransi (52 tindakan).

Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, memaparkan aktor pelaku kekerasan sepanjang tahun 2010 didominasi oleh kelompok masyarakat yang tidak teridentifikasi dalam organisasi keagama tertentu.

"Bila dirata-rata kelompok yang memiliki cara sendiri diluar hukum (vigilante) masih dominan melakukan pelanggaran dan tindak kekerasan," ujarnya kepada para wartawan di Jakarta, Senin (24/1). "Selain itu juga tingginya aktor masyarakat di tahun 2010 turut menunjukan bahwa toleransi di tengah masyarakat semakin menguat. Aspirasi intoleran telah menyebar di masyarakat," imbuhnya.

Secara makro, lanjut Bonar, pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia tidak mengalami kemajuan signifikan. Selama empat tahun berturut-turut pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan masih tetap konstan, yang menurut dia, diakibatkan akumulasi kegagalan penyelenggaraan negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement