Senin 24 Jan 2011 16:57 WIB

Setelah Terguling Baru Terungkap: Presiden Tunisia Awasi Masjid Secara Ketat

Shalat Jumat. Ilustrasi
Foto: .
Shalat Jumat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS - Selama ini, imam-imam di masjid-masjid Tunisia tak pernah absen memuji pemerintah dalam shalat Jumat. Namun seminggu setelah kejatuhan dramatis, nama Zine El Abidine Ben Ali, presiden yang terguling, absen dari khotbah-khotbah mereka.

berbarengan dengan itu, shalat Jumat di masjid-masjid kini tak dijaga polisi lagi. Belakangan baru terungkap, penjagaan itu bukan untuk "melindungi dari kelompok radikal" seperti yang digembar-gemborkan selama ini, namun untuk memastikan "para khatib berkhotbah secara benar".

"Biasanya imam dimulai dengan mantera seperti 'semoga Tuhan memberkati presiden kita Zine El Abidine ben Ali'," kata Anas Tamallah,  jamaah berusia 26 tahun, di luar masjid Al-Fath.

Jumat pekan lalu, sang khatib di masjid terbesar di Tunis itu membukanya dengan kata pembuka tak biasa. "Semoga Allah menerima amal ibadah para mortir revolusi," katanya, imerujuk pada korban protes yang menggulingkan mantan penguasa.

Di bawah rezim otoriter Ben Ali, masjid-masjid dijadikan 'alat' untuk melanggengkan kekuasaan. Caranya, khotbah mingguan ditulis oleh kementerian urusan agama.

Pemerintah baru telah mengumumkan reformasi demokrasi besar seperti pembebasan semua tahanan politik,  kebebasan media, dan hak untuk berpendapat. termasuk di dalamnya, hak khatib untuk menuliskan khotbah Jumat sendiri. Alhamdulillah.

sumber : MEO
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement