REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah memutuskan harga penawaran saham perdana (IPO) PT Garuda Indonesia sebesar Rp750 per lembar, dengan jumlah saham yang dilepas sebesar 26,67 persen atau setara dengan 6,355 miliar lembar saham. "Dengan demikian hasil penerimaan dari IPO Garuda mencapai Rp4,751 triliun," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.
Menurut Menteri, penetapan harga pada level Rp750 per lembar, diputuskan melalui pembahasan intensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek meliputi, aspek ekonomi makro, bursa saham regional, bursa saham lokal, dan seberapa besar minat investor. Dari jumlah saham yang dilepas sebesar 6,355 miliar lembar tersebut sebesar 4,4 miliar lembar merupakan milik Garuda, sedangkan sisanya 1,935 miliar saham milik Bank Mandiri di Garuda.
Dengan porsi saham tersebut Garuda memperoleh sebesar Rp3,3 triliun, sedangkan Bank Mandiri sebesar Rp1,451 triliun. Mustafa menjelaskan, dengan perolehan tersebut maka kebutuhan dana Garuda sudah tercukupi.
Adapun saham Mandiri di Garuda setelah IPO tersebut seluruhnya terdilusi, karena sesuai kesepakatan harus dilepas pada kesempatan pertama. Dengan demikian, dari rencana semula melepas 30 persen saham Garuda, maka perseroan masih memiliki sisa saham sebanyak 4 persen yang dapat dilepas sewaktu-waktu melaluli "secondary public offering" (penawaran saham kedua).
Mustafa menambahkan, sebanyak 80 persen dari total saham dialokasikan untuk investor lokal baik investor institusional maupun ritel, sisanya 20 persen untuk investor asing. "Kita akan mengutamakan invetor domestik, karena pemerintah ingin kepemilikan saham Garuda merata di masyarakat," ujar Mustafa.
Sementara itu Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi, Pandu Achiran Djajanto mengakui bahwa sebanyak 10 investor institusional asing juga sangat berminat terhadap perusahaan aviasi milik pemerintah tersebut. "IPO Garuda respon yang tinggin dari investor institusional asing, selain karena Garuda memiliki prospek usaha yang sangat bagus, juga merupakan satu-satunya perusahaan penerbangan yang listing di pasar modal," ujar Pandu.
Sesuai jadwal, listing perdana Garuda akan dilaksanakan pada 11 Februari 2011, dengan masa penawaran dilakukan pada tanggal 2, tanggal 4 dan tanggal 7 Februari, dan masa penjatahan pada 9 Februari.