REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pemerintah untuk lebih meningkatkan upaya pemerataan kesejahteraan sehingga pertumbuhan perekonomian yang dicapai bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
"Meski capaian-capaian pemerintah sudah ada, namun harus lebih ditingkatkan lagi, karena masih banyak warga yang miskin," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan masih sangat banyaknya warga yang hidup dalam kemiskinan, termasuk mereka yang tinggal di daerah yang memiliki potensi ekonomi tinggi. "Mereka yang tinggal di dekat laut dan berpencaharian sebagai nelayan masih miskin, padahal potensi ekonominya tinggi. Begitu pula yang di dekat hutan dan perkebunan. Ini adalah bukti ketidakseimbangan
yang nyata," katanya.
Said Aqil mengakui, sebagian besar penduduk yang masih hidup dalam kemiskinan adalah warga NU. "Kritik semacam ini harus saya sampaikan kepada pemerintah sebagai salah satu bentuk tanggung jawab NU memperjuangkan warganya," katanya.
Menurut Said, saat pertemuan tokoh lintas agama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu, ia pun menyampaikan kritik itu. "Saya juga sampaikan bahwa masyarakat di daerah pertambangan mengalami nasib serupa. Presiden menerima kritik saya dan mengakui kebenarannya," katanya.