Jumat 28 Jan 2011 16:26 WIB

Satu Jenazah Korban Kebakaran Feri Belum Dikenali

Kapal Roro yang terbakar
Foto: Antara
Kapal Roro yang terbakar

REPUBLIKA.CO.ID, KALIANDA, LAMPUNG SELATAN - Dua jenazah korban kebakaran kapal motor penumpang (KMP) Laut Teduh II hingga saat ini masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalianda Lampung Selatan. Salah satu jenazah belum diketahui identitasnya.

Petugas RSUD Kalianda, Lampung Selatan, M Ridwan mengatakan, di Kalianda, Jumat (28/1), satu jenazah tersebut yakni Nasrul atau Coki (40) warga Desa Bumi Jawa Baru Kecamatan Probolinggo Kabupaten Lampung Timur yang berprofesi sebagai sopir travel PO Karona jurusan Lampung-Jakarta.

Dia menjelaskan, setelah dilakukan autopsi oleh petugas medis, Nasrul mengalami luka di bagian kepala dan kondisi perut membuncit karena tenggelam saat menyelamatkan diri dari peristiwa nahas itu.

Kemudian, satu jenazah lainnya belum diketahui identitasnya secara jelas karena saat ditemukan, tak ada identitas apa pun. Pada tubuh terdapat luka di kepala dan perut membuncit berisi air laut.

Dia menerangkan, ciri-ciri anak tersebut yakni berumur sekitar tiga sampai lima tahun dengan warna kulit sawo matang yang ditemukan sudah dalam kondisi mengenaskan dengan mata terbuka dan luka di bagian kepala.

"Kemungkinan anak tersebut terpisah dengan keluarganya saat peristiwa itu terjadi hingga tidak terselamatkan namun tidak ada luka bakar di bagian tubuhnya," imbuh dia.

M Ridwan mengatakan, saat ini pihaknya menunggu dari PT Angkutan Sungai Danau dan Perairan (ASDP) Indonesia Ferry untuk menangani korban tersebut agar dapat diserahkan kepada keluarganya.

"Kami juga berharap jika ada keluarga yang merasa kehilangan anaknya dengan usia tersebut diharapkan untuk melihat ke RSUD Kalianda," tambah dia.

Sementara itu, untuk jenazah Nasrul sudah siap dibawa pulang ke rumah duka yang langsung diambil oleh keluarganya untuk dikebumikan di Kabupaten Lampung Timur.

Istri Nasrul, Siti Rojiah (35) mengaku sangat terpukul dengan kejadian tersebut hingga merenggut suami tercintanya. Sebelumnya ia tidak merasakan firasat apa pun sebelum kepergian suaminya tersebut.

Ibu dengan empat orang anak ini mengharapkan pihak pelayaran bertanggungjawab penuh terhadap keluarganya dengan memberikan santunan karena suaminya adalah tulang punggung keluarganya.

"Kami meminta pertanggungjawaban kepada pihak terkait karena kami masih membutuhkan biaya hidup dan sekolah untuk anak-anak saya, dan satunya lagi masih bayi berumur enam bulan," kata dia sambil menahan tangis saat ditemui di ruang jenazah RSUD Kalianda.

KMP Laut Teduh II berangkat dari Dermaga I Pelabuhan Merak Banten Menuju Pelabuhan Bakuheni, Lampung sekitar pukul 03.23 WIB dan terbakar sekitar pukul O4.00 WIB, sekitar Pulau Tempurung atau dua mil dari Pelabuhan Merak.

Menurut data Adpel kapal tesebut dengan mengangkut 386 penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) dan 93 kendaraan berbagai jenis. Berdasarkan data dari Administrator Pelabuhan Bakauheni mengatakan, jumlah korban meninggal sebelas orang yang sembilan lainnya janazah lainnya dibawa kembali ke Pelabuhan Merak dan dua berada di RSUD Kalianda.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement