Jumat 28 Jan 2011 19:19 WIB

Pertolongan Lamban, Penumpang Dua Jam Terombang-Ambing di Laut

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Johar Arif
Kapal Roro Laut Teduh II terbakar di Selat Sunda, Merak, Banten, Jumat (28/1)
Foto: Antara
Kapal Roro Laut Teduh II terbakar di Selat Sunda, Merak, Banten, Jumat (28/1)

REPUBLIKA.CO.ID,CILEGON—Sebanyak 427 penumpang dari total 440 penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Laut Teduh II yang terbakar Jum'at dini hari dipastikan selamat. Sebanyak 13 penumpang dipastikan tewas, puluhan luka-luka dan 93 unit kendaraan hangus terbakar.

KMP Laut Teduh bertolak dari dermaga I Pelabuhan Merak, Banten dengan tujuan Pelabuhan Bakauheni, Lampung pada pukul 03.19 WIB.  Sekitar 40 menit kemudian atau pukul 03.59 WIB, kapal tersebut terbakar.

Api diduga berasal salah satu bus yang parkir di dek lantai dasar kapal tersebut. Salah seorang korban selamat, Prasetyo Nugroho, mahasiswa Universitas Negeri Lampung (Unila), mengungkapkan api dan asap yang bersumber dari salah satu bus tersebut cepat membesar dan merembet ke sejumlah kendaraan yang ada di sekitarnya. “Saat saya terbangun dari tidur api dan asap sudah mengepung bus yang saya tumpangi,” kata Nugroho.

Beruntung, Nugroho dan sebagian penumpang lainnya dapat keluar dari dalam bus dan langsung menaiki tangga kapal ke lantai 3. Di atas sana, para penumpang berebut baju pelampung untuk menyelamatkan diri. “Karena saling berdesak-desakan sejumlah penumpang sempat terinjak-injak,” kata Sugeng Wijaya, penumpang lainnya yang selamat.

Meski baju pelumpung yang disediakan cukup banyak. Namun, terdapat penumpang yang panik dan nekat menceburkan diri tanpa menggunakan pelampung untuk menghindari kebakaran. Beberapa penumpang yang selamat turun ke permukaan laut dengan menggunakan tangga daruruat yang terbuat dari tali tambang. “Tangganya hanya satu untuk digunakan banyak orang,” tutur Sugeng.

Tangga tersebut pun akhirnya putus karena terbakar. Sehingga ratusan korban yang masih berada di atas kapal terpaksa harus terjun dari atas kapal setinggi 8 meter. Lambannya upaya penyelematan membuat korban terombang-ambing di lautan selama dua jam.

Korban yang mengambang di lautan baru bisa dievakuasi setelah 9 kapal feri dan 5 tag boat datang mengangkut korban dengan tali penyelamat dan membawa korban ke daratan, sebagian penumpang dievakuasi ke ke Merak, Cilegon, Banten dan sebagian lainnya dievakuasi ke Kalianda, Lampung. Sedangkan, kapal yang terbakar dikandaskan di Perairan Anyer.

Untuk korban tewas dan terluka langsung dilarikan ke dua rumah sakit terdekat yaitu Rumah Sakit Krakatau Medika Kota Cilegon dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon. Di RSUD Cilegon terdapat sebanyak 76 orang korban selamat, sedangkan di RS Krakatau Medika terdapat sebanyak 189 korban selamat dan 11 jenazah korban tewas. Korban selamat juga ditampung dan dirawat di Puskesmas Pulo Merak, Kota Cilegon, sebanyak 20 orang.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement