REPUBLIKA.CO.ID,Presiden Mesir Hosni Mubarak memberikan perintah kepada militer negara ini untuk menembak warga. Berbagai laporan menyatakan bahwa pihak militer negara ini telah mendapatkan lampu hijau untuk menembak "jika perlu".
Sementara itu, helikopter dan pesawat tempur pun dikerahkan di sejumlah titik dengan jumlah demonstran yang terus bertambah.
Diperkirakan sekitar 75 ribu orang telah mengambil Bundaran Tahrir di pusat kota meskipun kawasan tersebut dikepung oleh militer. Demikian dilaporan koresponden Press TV (31/1).
Sejak selasa pekan lalu, bentrokan antara demonstran dan polisi di Kairo, Suez dan Iskandariya telah menewaskan sedikitnya 150 orang dan mencederai ribuan lainnya. Para demonstran hanya menyerukan satu tuntutan yaitu mundurnya Presiden Hosni Mubarak.
Media-media lokal menyebutkan bahwa instruksi tembak mati itu dirilis setelah Mubarak bertemu dengan para panglima militernya di markas komando mereka. Pengerahan militer dimulai sejak Jumat pekan lalu mengingat aparat polisi sudah tidak mampu lagi mengatasi situasi.