Senin 31 Jan 2011 18:08 WIB

Mendiknas: Praja IPDN Anak Gubernur Sulsel Meninggal karena Sakit

Gedung IPDN. Ilustrasi
Foto: .
Gedung IPDN. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menegaskan, anak Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Rinra Sujiwa Syahrul Putra, meninggal karena sakit. "Informasi yang saya dapat, meninggal karena sakit," kata M. Nuh ketika ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.

Rinra meninggal dunia sekitar pukul 05.00 WIB di Rumah Sakit Annisa Medical Center Bandung. Dia adalah praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Menurut M Nuh, publik tidak perlu membesar-besarkan hal tersebut jika memang benar Rinra meninggal karena sakit. Namun demikian, M Nuh menegaskan, pihak-pihak terkait harus bertanggungjawab jika memang Rinra meninggal akibat tindak kekerasan.

Pihak yang harus bertanggung jawab adalah pelaku kekerasan dan institusi pendidikan terkait, dalam hal ini IPDN. Sebelumnya, keluarga Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan kematian anak bungsu Gubernur, Rinra Sujiwa Syahrul Putra yang merupakan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), karena sakit.

Juru bicara keluarga yang merupakan paman dari almarhum, Irman Yasin Limpo di Makassar, Senin, menjelaskan, almarhum yang merupakan Nindya Praja angkatan XIX 2007/2008 golongan pengatur muda (II/A) dengan NIP 1988 1023 2010 10 1001 ini meninggal dalam keadaan sangat wajar dan murni karena sakit.

"Putusan keluarga, kami tidak mengotopsi atau melakukan visum. Kematian wajar dan normal karena penyakit," katanya. Untuk melakukan identifikasi, keluarga mengirim perwakilan keluarga dan dokter dengan membuatkan beberapa pemeriksaan. "Yang jelas sakit. Sampai saat ini kematian yang wajar karena sakit yang dideritanya," katanya menambahkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement