REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Pelatih tim nasional Prancis, Laurent Blanc menunjukkan kewenangan dan ketegasannya sebagai pelatih tim nasional Prancis. Ia mengabaikan permintaan Menteri Olahraga Prancis, Chantal Jouanno untuk memperpanjang sanksi skorsing pemain yang melakukan boikot di Piala Dunia 2010.
Chantal Jouanno sebelumnya mengungkapkan keinginannya tidak lagi melihat pemain yang mendapat sanksi skorsing dari RFEF karena aksi boikot di Piala Dunia 2010 kembali berlaga di lapangan membela Prancis.
Ada pun pemain yang mendapat sansi tersebut antara lain Patrice Evra, Franck Ribery dan Jeremy Toulalan dengan jumlah skorsing yang berbeda-beda. Menurutnya, perbuatan mereka telah memalukan publik Prancis.
Namun Blanc menyatakan dialah pemegang kendali dari tim dan tidak ada pihak lain di luar dirinya yang bisa mengatur siapa pemain yang akan dipanggilnya masuk ke tim.
"Saya akan memberikan jawaban pasti pada hari Kamis. Saya sepenuhnya memiliki kebebasan. Kami sudah cukup beruntung hidup di negara dengan sistem demokrasi di mana setiap orang memiliki hak menyampaikan pendapatnya. Hal itu juga berarti kami memiliki hak untuk tidak menyampaikan pendapat pihak lain," kata Blanc, Rabu (2/2).
Khusus untuk Blanc dan Toulalan, kedua pemain sudah bisa kembali masuk dalam tim karena sudah menjalani skorsing tiga partai. Sedangkan Evra masih belum bisa bergabung. Ada pun Prancis akan melakoni laga ujicoba melawan Brasil pada 9 Februar