REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan, posisi Dirut PT Pertamina yang saat ini dijabat Karen Agustiawan masih tetap dipertahankan. Sedangkan penggantian hanya untuk mengisi direksi yang kosong.
"Perombakan ada, tapi tidak untuk mengganti Dirut. Jadi, saya membantah adanya pemberitaan yang menyatakan Ibu Karen akan diganti," kata Mustafa di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/2).
Mustafa menjelaskan, pihaknya selaku kuasa pemegang saham PT Pertamina, saat ini sedang melakukan uji kepatutan dan kelayakan ("fit and proper test") terhadap sejumlah nama untuk mengisi Direktur Hulu Pertamina yang ditinggal Bagus Setiarja.
"Kalaupun banyak nama yang dipanggil untuk mengikuti 'fit and proper test', itu dimaksudkan untuk mendapatkan yang terbaik," ujar Mustafa, menegaskan.
Hasil uji tuntas dan kepatutan tersebut belum dapat diumumkan karena masih berproses. "Saya tidak hafal nama-nama yang diseleksi. Itu ada pada Pak Irnanda (Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur--red)," ucapnya.
Sebelumnya, rumor menyebutkan dalam perombakan direksi perusahaan migas pelat merah ini, juga akan mengganti Karen Agustiawan. Wanita kelahiran Bandung, tahun 1958 yang baru menjabat Dirut Pertamina pada Februari 2009 ini, juga disebut-sebut bakal menggantikan Menteri Energi Sumber Daya Mineral.
Menanggapi isu tersebut, Mustafa mengaku heran mengapa informasi yang tidak jelas tersebut menjadi pemberitaan di sejumlah media. Ia juga berharap penjelasannya tersebut, sekaligus mengklarifikasi bahwa informasi pencopotan Dirut Pertamina tidak benar.