Rabu 02 Feb 2011 14:33 WIB

Menlu Paparkan Evakuasi WNI di Mesir ke DPR

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa
Foto: YOGI ARDHI/REPUBLIKA
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR-RI di Jakarta, Rabu (2/1), menjelaskan upaya evakuasi warganegara Indonesia dari Mesir.

Menlu menyebutkan penanganan warganegara Indonesia dari Mesir difokuskan pada dua prioritas yakni pertama menjamin kemanan, keselamatan serta kebutuhan logistik dan kedua, memfasilitasi evakuasi mereka.

Ia menjelaskan kondisi di Mesir semakin buruk dan aksi demostrasi semakin marak bahkan jam malam yang diterapkan pemerintah tidak digubris para demonstran.

Selain itu, berbagai kebijakan yang diambil Presiden Hosni Mubarak juga tidak meredakan tuntutan para demonstran, katanya.

Terkait dengan hal tersebut, menurut Menlu, telah berdampak pada mulai langkanya berbagai kebutuhan pokok masyarakat termasuk untuk para WNI yang masih berada di sana.

Saat ini, Menlu menjelaskan, jumlah WNI yang terdata di KBRI berjumlah 6.149 orang, terdiri atas 4.297 mahasiswa, 1.002 TKI serta sisanya diluar dua kategori itu.

"Prioritas kita adalah penyelamatan WNI dan data ini masih harus diverifikasi dan disempurnakan," kata Menlu. Untuk pelaksanaan evakuasi terhadap WNI itu, menurut Menlu, diprioritaskan untuk anak-anak dan perempuan dan diperkirakan mereka tiba pada pukul 13.30 WIB siang ini.

"Proses evakuasi berikutnya akan terus diupayakan, seperti Insya Allah untuk besok, sudah terdata dengan 390 WNI, perempuan semuanya," ujarnya.

Lebih lanjut Marty mengatakan bahwa pihaknya juga telah mengeluarkan "travel advisory" dan sudah ada "hot line" baik di pusat maupun perwakilan, serta sudah ada penampungan di KBRI Mesir.

Menurut dia, penerbangan evakuasi itu bukan hanya Jakarta-Kairo-Jakarta, tapi juga melalui negara-negara terdekat agar evakuasi bisa berjalan lebih cepat lagi.

"Ada tiga tempat. Pertama, Aman, Jordania. Plusnya negara itu tidak memerlukan visa, jadi pergerakkan WNI kita lebih mudah. Opsi selanjutnya Jeddah, karena sudah ada asrama Haji, dan juga Dubai, karena banyak trip dari Dubai ke Jakarta," ujar Menlu menjelaskan.

Terkait upaya evakuasi yang telah dilakukan pemerintah atas WNI yang terjebak di Mesir itu, Wakil Ketua Komisi I Tb Hasanuddin menyatakan bahwa DPR menghargai semua upaya yang telah dilakukan itu.

"Begitu cepat tanggapannya dalam menangnani permasalahan di Mesir ini dan itu harus diapresiasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement