REPUBLIKA.CO.ID,
CAIRO – Puluhan orang pendukung Presiden Hosni Mubarak melakukan long march pada Rabu pagi setelah Presiden Mubarak pada malam harinya menyampaikan pidato. Aksi kelompok kecil yang terdiri dari 20 orang ini tampaknya merupakan upaya dari Partai Nasional demokratik, partai pendukung Mubarak, untuk mengambil alih momentum dari rakyat yang menghendaki Mubarak mundur
Mereka, yang mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan tongkat, sempat terlibat bentrok dengan demonstran anti-Mubarak di Tahrir Square. Kedua belah pihak saling lempar batu. Bentrokan mereda setelah militer turun tangan dengan melepaskan tembakan ke udara dan membentuk barikade.
Di Alexandria, sekelompok pendukung Mubarak yang terdiri dari ratusan orang juga melakukan pawai dan terlibat bentrokan dengan massa anti-Mubarak. Bentrokan di kota pinggir Laut Mediterania ini berlangsung dalam skala yang lebih besar dibandingkan di Tahrir Square.
Selasa malam, Mubarak menyampaikan pidato di televisi. Ia menolak mengundurkan diri dan bertekad menghabiskan masa jabatannya hingga September. Ia juga menegaskan tak akan kabur ke luar negeri.