REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Jumat lalu, puluhan ribu massa Mesir meneriakkan turunnya Presiden Hosni Mubarak. Hari ini, mereka dengan jumlah yang lebih besar akan kembali menyerukannya dalam aksi yang sama, yang diberi label "Hari Kepergian".
Provokasi kubu pro-Mubarak tak menyurutkan langkah. Massa mulai kembali bergerak ke Tahrim Square. Protes besar jauh mereka berharap akan meminta presiden untuk mundur sekarang.
Suasana mencekam sejak Kamis. Eskalasi serangan meningkat, termasuk pada wartawan. Para pekerja pers ini mengatakan terlalu berbahaya untuk berada di Tahrir Square atau untuk merekam langsung apa yang terjadi di Tahrir Square.
Koresponden CNN, Anderson Cooper, mengatakan tidak jelas apakah penyelenggara protes yang direncanakan setelah shalat Jumat akan sama dengan jumlah mereka minggu lalu dan mampu menjangkau istana presiden, kata Cooper. "Namun ketegangan sudah mulai dibangun sebelum fajar Jumat," katanya.