REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Wakil Presiden Mesir, Omar Suleiman, menolak seruan pengunduran diri segera Presiden Hosni Mubarak. Omar menilai langkah itu akan menuju kekacauan.
Para demonstran anti-pemerintah melanggar jam malam di Kairo pada Kamis (3/2) malam waktu setempat. Mereka terus melemparkan batu. Sementara, tembakan sporadis terdengar di jalan-jalan hingga malam.
Para demonstran yang menentang keputusan Mubarak untuk tetap menjabat sampai akhir masa jabatannya itu membuktikan kembali janjinya untuk memulai lagi demonstrasi massal pada Jumat (4/2) ini. Mereka terus menekan agar Mubarak segera mengundurkan diri.
Dalam wawancara dengan televisi pemerintah, Omar mengatakan bahwa Mubarak sedang menyusun roadmap untuk menanggapi tuntutan para pengunjuk rasa. Omar juga menyatakan bahwa dia telah mulai mengadakan pembicaraan dengan para wakil kelompok-kelompok pemuda dan oposisi.
Namun, Suleiman mengatakan Ikhwanul Muslimin --kelompok oposisi terbesar di Mesir-- ragu berpartisipasi dalam dialog. Dia mengukuhkan laporan-laporan sebelumnya bahwa putra Presiden Mubarak, Gamal, tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden.
Wakil presiden itu menggambarkan bentrokan di Kairo antara para pendukung dan penentang pemerintah sebagai konspirasi. Suleiman mengatakan pemerintah tidak terlibat, tapi akan mencari mereka yang bertanggung jawab.