REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA--Kepala Komisi Hak Asasi Manusia PBB Navi Pillay mengatakan, Jumat, Mesir harus melakukan penyelidikan yang "transparan dan imparsial" terhadap bentrokan sengit pekan ini antara para pendukung pro dan anti-Mubarak.
"Perdana menteri telah meminta maaf karena kekerasan Rabu. Saya menyambut baik pengakuan terbuka itu -- unik dalam sejarah Mesir belakangan ini -- bahwa pemerintah telah gagal dalam tugas mereka untuk melindungi rakyat," kata Pillay pada wartawan.
"Saya mendesak Mesir untuk meneruskan dan melakukan pembaruan penting guna memajukan hak asasi manusia dan demokrasi." "Mesti ada penyelidikan pada apakah kekerasan ini direncanakan, dan jika ya, oleh siapa? Penyelidikan ini mesti dilakukan dengan cara yang transparan dan adil," Komisaris Tinggi PBB untuk HAM itu menambahkan.