REPUBLIKA.CO.ID,Pemimpin Redaksi situs Ikhwan Online menyatakan bahwa rakyat Mesir tidak akan menghentikan aksinya turun ke jalan hingga rezim Mubarak tumbang. Khalid Afifi menegaskan, rakyat juga menghendaki Mubarak diseret ke meja hijau atas kejahatannya terhadap bangsa Mesir.
Afifi dalam wawancara dengan Qudsna mengungkapkan, "Rakyat tidak akan tinggal diam menghadapi represi dan kelaliman penguasa. Mereka dengan tekad baja akan menumbangkan rezim Mubarak. Kemudian membentuk sebuah sistem pemerintahan legal yang dipilih oleh rakyat tanpa kecurangan."
"Pemerintahan Hosni Mubarak selama lebih dari 30 tahun tidak memberikan apapun bagi bangsa Mesir, kecuali kemiskinan dan pengangguran. Rezim Mubarak hanya menghadiahkan kebobrokan dan kehinaan bagi Mesir di tingkat regional dan internasional," tegas anggota Ikhwanul Muslimin ini.
Afifi menyebut Mubarak sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas tewasnya lebih dari 300 pemrotes. "Pengadilan Mubarak adalah tuntutan utama rakyat Mesir. Sebagaimana menimpa diktator Tunisia Ben Ali yang menumpahkan darah rakyatnya, Mubarak harus diseret ke meja hijau dan aset dia dan keluarganya harus dibekukan demi mewujudkan keadilan," tegas pemred situs resmi Ikhwanul Muslimin itu.
Sebelumnya, Penasehat Informasi Ikhwanul Muslimin Mesir, Gamal Nasar menyatakan, rezim Mubarak menginginkan pertumpahan darah dan tidak berniat turun dari tampuk kekuasaan secara damai.
Nasar dalam wawancaranya dengan televisi Alalam mengatakan, "Sangat disayangkan rezim Mubarak bersikeras mempertahankan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Namun bangsa Mesir menginginkan rezim yang telah berkuasa selama 30 tahun itu tumbang."