REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Pengacara senior, Hotma Sitompoel, Ahad (6/2), menuding Denny Indrayana dan Mas Ahmad Santora dari Satgas Pemberantasan Mafia Hukum sebagai orang yang haus kekuasaan. Mereka dituding kerap membuat sensasi mengenai masalah-masalah hukum.
“Mereka orang yang haus kekuasaan dan ketenaran, saya bisa pertanggung jawabkan kata-kata saya” kata Hotma usai menjenguk salah satu kliennya, Sjahril Djohan di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Ahad (6/2).
Menurutnya, sepak terjang mereka seperti membuat pernyataan Gayus Tambunan ke luar negeri untuk menyelamatkan aset-asetnya, mengintimidasi Gayus untuk memberikan keringanan hukuman jika mau menyebutkan pernah disuap oleh tiga perusahaan Group Bakrie, dan melakukan inspeksi mendadak ke rumah sakit tempat kliennya dirawat adalah bentuk dari tindakan mereka untuk mencari perhatian public.
Seoalah-olah, dengan melakukan tindakan seperti itu mereka telah melakukan tindakan melebihi kewenangan kejaksaan dan kepolisian. “Mereka berdua itu ingin jadi Jaksa Agung atau masuk dalam Kompolnas, saya tahu itu ambisi mereka,” kata Hotma.
Hotma menjelaskan salah satu tindakan mereka yang sangat merugikan kliennya yaitu melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Ahad (6/3) dini hari, untuk mengecek apakah Sjahril Djohan masih ada di tempat atau tidak. Menurutnya, hal tersebut adalah bentuk pelanggaran terhadap aturan. “Klien saya itu kan sudah mendapatkan izin dari dokter dan pihak LP Cipinang, lalu apa urusan mereka,” ujarnya.