Senin 07 Feb 2011 11:43 WIB

Ramai-ramai Kecam Penyerangan Ahmadiyah Hingga Tewas

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Ahmadiyah, ilustrasi
Foto: Antara
Ahmadiyah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Puluhan aktivis kemanusiaan dari berbagai organisasi nasional dan internasional menyampaikan kecaman terhadap insiden yang melibatkan Jamaah Ahmadiyah. Mereka menyampaikan pernyataan resmi di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI), Senin (7/2).

Mereka menamakan diri Jaringan Masyarakat Sipil untuk Perlindungan Warga Negara. Jaringan tersebut beranggotakan LBH Jakarta, YLBHI, Elsam, Kontras, Human Right Working Group, Imparsial, ICRP, Praxis, ILRC, Madia, Wahid Institute, Maarif Institute, dan LBH Masyarakat.

Mereka mengeluarkan tujuh poin pernyataan bersama. Mereka menuntut tindakan hukum yang tegas kepada perencana serangan dan para pelakunya. Beberapa tokoh HAM yang hadir dalam pernyataan bersama ini adalah Dewan Pembina YLBHI Todung Mulya Lubis dan Koordinator Kontras Usman Hamid.

Juru Bicara Jamaah Ahmadiyah Indonesia Zafrullah Ahmad Pontoh juga hadir dalam acara itu untuk menjelaskan kronologis kejadian. Di sela acara, mereka menayangkan video yang memperlihatkan aksi sekelompok masyarakat dan Jamaah Ahmadiyah yang terlibat bentrokan. Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa sekitar seribu warga di Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang menyerbu Jamaah Ahmadiyah, pada Minggu (6/1) kemarin.

Aksi serang yang berbuntut pada bentrokan tersebut menewaskan enam orang dari Jamaah Ahmadiyah. pada Sabtu malam, puluhan anggota Jamaah Ahmadiyah dari Kota Bogor tiba di Cikeusik dengan menumpang dua kendaraan roda empat, dan menginap di rumah Parman. Pada Minggu pagi, sekitar seribuan warga dari berbagai daerah, di antaranya berasal dari Kecamatan Cibaliung, Cikeusik Kabupaten Pandeglang dan Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak mendatangi rumah Parman (pimpinan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

Saat massa tiba, puluhan Jamaah Ahmadiyah yang berada di rumah Parman sudan siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam, seperti samurai, parang dan tombak. Sesaat kemudian, salah seorang anggota Jamaah Amhadiyah membacok lengan kanan warga setempat yang bernama Sarta hingga nyaris putus. "Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus," kata Lukman, tokoh masyarakat Cikeusik.

Sementara Kepala Polres Pandeglang AKBP Alex Fauzy Rasyad menjelaskan, penyerangan warga Cikeusik terhadap Jamaah Ahmadiyah dipucu sikap jemaah yang mengeluarkan pernyataan bernada menantang kepada warga setempat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement