REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Sekjen ASEAN, Surin Pitsuwan, menyatakan dunia berharap pada Indonesia sebagai Ketua ASEAN untuk dapat melakukan upaya diplomatik menjembatani kedua negara mendapatkan solusi sementara, sebelum akhirnya menyepakati batas demarkasi di wilayah konflik.
Kamboja dan Thailand adalah anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bersama dengan Indonesia, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura dan Vietnam.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dijadwalkan bertolak ke Kamboja pada Senin untuk bertemu Menteri Luar Negeri Kamboja dan hari berikutnya ke Thailand terkait aksi saling tembak di perbatasan kedua negara, pekan lalu.
"Hari ini saya dan rombongan akan bertolak menuju Kamboja, dan rencananya tiba di Pnom Penh sekitar pukul 17.00 waktu setempat (pukul 17.00 WIB)," kata Menlu Marty Natalegawa di Jakarta, Senin.
Menlu akan langsung mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Hor Namhong. "Keesokan harinya pukul 10.00 waktu setempat, kami akan bertolak menuju Bangkok untuk mengadakan pertemuan dengan Menlu Thailand," katanya.
Ia mengatakan bahwa tindakannya tersebut merupakan hasil pembicaraan pada akhir pekan lalu semenjak terjadinya insiden saling tembak antara Kamboja dan Thailand pada terjadi Jumat dan Sabtu, pekan lalu.
Pertempuran kedua negara meletus pada Jumat (4/2) dekat lokasi Kuil Preah Vihear, kuil yang menurut keputusan Mahkamah Internasional pada 1962 dimiliki Kamboja, namun tanah seluas 4,6 Km2 di sekitar kuil itu diklaim kedua negara.
Kamboja mengatakan, dua tentaranya dan seorang warga sipil tewas dalam bentrokan senjata itu, sementara Thailand mengatakan seorang penduduk desa di dalam perbatasnanya juga tewas, sekitar 8.000 orang meninggalkan rumah-rumah mereka di dalam perbatasan Thailand.