Senin 07 Feb 2011 15:06 WIB

Abhisit Yakinkan Sengketa Perbatasan Dapat Diselesaikan Bilateral

Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva
Foto: AP
Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, menyatakan bahwa persengketaan perbatasan Thailand-Kamboja dapat diselesaikan pada tingkat bilateral. Ia meyakinkan Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tidak perlu menjadi perantara atas persengketaan tersebut.

Setelah Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan menawarkan bahwa ASEAN dapat membantu mediasi tentang persengketaan perbatasan antara kedua negara, Abhisit mengatakan perundingan bilateral masih dikedepankan.

Selain itu Abhisit menambahkan bahwa kedua negara siap untuk menyelesaikan konflik pada tingkat bilateral dalam kerangka Komisi Perbatasan Gabungan Thailand-Kamboja (JBC) dahulu. Abhisit akan menanti dan mengamati apakah perundingan antara kedua pemimpin dibutuhkan sebagaimana keadaan saat ini yang telah mereda.

Sementara itu sejumlah bentrokan pada Jumat (4/2) dan Sabtu pagi menewaskan satu tentara Thailand dan satu warga sipil. Meskipun terdapat isu mengenai pertempuran terbaru pada Ahad, Panglima Tentara Daerah Kedua, Letnan Jenderal Thawatchai Samutsakorn, menyangkal bentrokan tersebut dan menegaskan kembali bahwa keadaan di perbatasan Thailand dan Kamboja sudah kembali normal.

Sejumlah toko di kawasan Sisaket Kantharalak kembali dibuka pada Ahad. Beberapa penduduk desa kembali ke rumah mereka dari tempat perlindungan sementara serta memeriksa kerusakan yang terjadi di rumahnya.

Namun sebanyak 20 sekolah di kawasan tersebut masih diminta tidak mengadakan aktivitas selama tiga hari, mulai Senin ini hingga Rabu. Menurut perkembangan terkini yang dikabarkan pada Ahad bahwa satu tentara Thailand yang ditahan Sabtu pagi di Kamboja bersiap untuk dibawa ke Pengadilan Militer negara itu pada Senin.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement