REPUBLIKA.CO.ID, Unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan rakyat Mesir, tak menyurutkan langkah sepasang kekasih untuk membulatkan tekad menuju bahtera rumah tangga. Disaksikan sekitar 300 ribu para pengunjuk rasa, Dr Ahmed Zaafan and Oula Abdul Hamid mengucap janji setia untuk membina rumah tangga, seraya menuntut turunnya Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Sepasang kekasih tersebut, sebelumnya telah mengikut rangkaian aksi yang dilakukan rakyat Mesir, yang
berpusat di Tahrir Square sejak 28 Januari kemarin. Ahmed Zaafan dan oula Abdul Hamid memutuskan untuk
menikah setelah keduanya menghabiskan hampir sepuluh hari berdemonstrasi bersama rakyat Mesir lainnya dan berkemah di Tahrir Square.
"Saya khawatir karena orang tua kami tidak dapat datang menghadiri pernikahan kami, tapi saya senang karena seluruh rakyat Mesir dan Arab menjadi saksi pernikahan kami dan kami berdua menerima doa dan ucapan selamat dari seluruh dunia," ujar Zaafan.
Oula, istri Zaafan mengatakan, dirinya tidak dapat menemukan tempat atau acara pernikahan yang lebih baik
selain berkemah di Tahrir Square. "Saya sangat bahagia karena mendapat ide menikah di alun-alun Tahrir
Square, yang menyaksikan kelahiran kembali bangsa kita," tuturnya.
Zaafan dan Oula, keduanya merupakan anggota dari Dr Amr Khalid yang adalah pencipta Masa Depan Group, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk membantu orang tentang isu-isu sosial yang berbeda. Pencipta masa depan memiliki lebih dari 50.000 anggota.
Mereka telah secara aktif berpartisipasi dalam pemberontakan saat ini dalam menyediakan layanan keamanan untuk berbagai kompleks perumahan di Kairo dan kota-kota lainnya. Zaafan mengatakan dia menyadari bahwa setiap peserta dalam gerakan ini kemungkinan bakal meninggal.