REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Kabinet baru Mesir menyetujui kenaikan sebesar 15 persen gaji bulanan dan pensiun pegawai negeri. Kebijakan itu dibuat dalam upaya meredakan kemarahan masyarakat selama protes yang telah berlangsung dua pekan, menurut TV negara, Senin (8/2).
Menteri Keuangan, Samir Radwan, mengatakan, kenaikan gaji, yang telah disetujui oleh komite legislatif kabinet yang mulai berlaku pada April. Anggaran akan diambil dari keuangan umum sebesar 6,5 miliar pound Mesir (sekitar 1,1 miliar dolar AS).
Komite legislatif menyepakati membentuk dana sebesar lima miliar pound Mesir (sekitar 840 juta dolar AS) untuk memberi kompensasi para korban penjarahan dan kekerasan selama protes berlangsung.
Kabinet baru mengadakan pertemuan pertama penuh pada hari Senin di bawah Perdana Menteri Ahmed Shafiq untuk mengkoordinasikan upaya kementerian dalam memulihkan ketertiban di Mesir.
Sementara itu Presiden Hosni Mubarak mengadakan pertemuan yang lain sebelumnya dengan para pejabat senior untuk membahas reformasi politik dan ekonomi setelah protes.
Pada saat aksi protes anti-rezim berkobar di Mesir selama dua pekan, Mubarak dan kabinet barunya berupaya untuk fokus pada mengembalikan kehidupan normal bagi rakyat, dalam upaya meringankan krisis politik.