REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pendiri Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia Suhardiman meminta Partai Golkar segera keluar dari Sekretariat Gabungan koalisi partai politik pendukung pemerintah dan menarik semua menterinya karena hanya akan jadi bumper bagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. "Saya minta Partai Golkar segera keluar dari setgab, kemudian tarik menterinya dari KIB II," kata pendiri Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Prof Suhardiman pada diskusi yang diselenggarakan SOKSI di Jakarta, Selasa.
Diskusi dengan tema "Dampak Situasi dan Kondisi Krisis Kepemimpinan Politik di Timur Tengah Terhadap Situasi Politik di Indonesia" yang diselenggarakan Majelis Sesepuh, Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Depinas SOKSI. Hadir dalam diskusi itu antara lain Ketua Umum Depinas SOKSI Ade Komarudin, Ketua Depinas H.T Suriansjah, Agun Gunandjar, Hardi Susilo, Anton Sihombing, Bomer Pasaribu, Djoko Purwongemboro, Agus Toniman dan Madiri Thamrin Sianipar.
Menurut Suhardiman jika tidak segera keluar dari Setgab maka Partai Golkar hanya akan dijadikan bumper dan citranya justru akan semakin terpuruk. Selain menyarankan kedua hal tersebut Suhardiman juga meminta Ketum DPP PG Aburizal Bakrie melakukan konsolidasi di DPP PG secara menyeluruh. Suhardiman mengharapkan agar Ical mampu bertindak sebagai 'King Maker' baik untuk orang lain maupun dirinya sendiri bagi kepemimpinan nasional mendatang.
Sementara mengenai krisis kepemimpinan di Mesir saat ini harus menjadi pembelajaran bagi para pemimpin Indonesia agar tidak bernasib sama dengan Hosni Mubarok. Paling tidak, seorang pemimpin itu harus memenuhi lima syarat, yakni pemimpin yang mampu berperan sebagai orang tua, sebagai wali, guru, teman dan sebagai komandan. "Saya menilai kepemimpinan SBY belum sepenuhnya memenuhi syarat tersebut, bahkan apa yang dikatakan tokoh lintas agama merupakan fakta. Karena itu, bukan tidak mungkin SBY tidak akan bertahan hingga 2014," kata Suhardiman.
Menurut Suhardiman, sekarang ini bangsa Indonesia sangat sosok pemimpin yang ideal yang memenuhi lima syarat tersebut. "Kalau tidak, cepat, bangsa ini akan kembali terpuruk dan ramalan joyoboyo akan menjadi kenyataan tentang munculnya satrio piningit yang akan memimpin bangsa ini kedepan," katanya.
Sementara anggota DPR Agun Gunandjar setuju bahwa ketum DPP PG Ical harus jadi King Maker untuk kepemimpinan Indonesia mendatang. Sementara mengenai tiga permintaan Suhardiman agar PG keluar dari Setgab, menarik menterinya di KIB II dan konsolidasi DPP PG, Agun Gunandjar menyatakan setuju. Menurut Agun ini penting bagi Golkar karena lebih kedepankan keselamatan bangsa. Golkar juga pro rakyat bukan kekuasaan.
"Golkar harus keluar dari perangkap kekuasaan. Karena itu saya desak DPP PG berani keluar dari Setgab," kata Agun. Menurut Agun, Golkar harus keluar karena tak yakin lagi pada kepemimpinan ini banyak lakukan kebohongan dan hukum sudah jadi alat bagi kekuasaan," kata Agun.