Selasa 08 Feb 2011 20:12 WIB

TNI Siap Dilibatkan untuk Hadang Kerusuhan Berbau SARA

Prajurit TNI, ilustrasi
Prajurit TNI, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Terkait kian maraknya kerusuhan yang berlatar belakangan SARA belakangan ini, TNI siap membantu Polri untuk mengantisipasi kerusuhan tersebut, seperti aksi kekerasan yang terjadi di Pandeglang, Banten dan Temanggung, Jawa Tengah Selasa (8/2) dan di Cikeusik, Pandeglang, Banten (6/2).

Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Cpl Minulyo Suprapto di Jakarta, mengatakan, sejumlah satuan-satuan TNI di daerah khususnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah, siap membantu mengamankan dan mengantisipasi aksi-aksi kerusuhan berbau SARA yang berpotensi anarkis. "Kita siaga dan siap untuk dikerahkan, jika memang dibutuhkan," katanya menambahkan.

Ia mengatakan, keterlibatan TNI dalam penanganan masalah keamanan dalam negeri diatur dalam UU No34/2004 tentang TNI. Dalam UU itu dinyatakan, TNI dapat dilibatkan setelah ada permintaan dari Polri untuk. "Jadi, TNI siap membantu, gelar kekuatan kita pun siap dikerahkan jika memaang dibutuhkan. Asalkan sudah ada permintaan, dari Polri," kata Minulyo.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengemukakan, aparat pemda dan polri jangan segan-segan meminta bantuan TNI untuk mengantisipasi dan menangani beragam aksi kerusuhan berbau SARA. "TNI telah memiliki prosedur tetap yang baku, sehingga jangan takut TNI akan melakukan pelanggaran HAM," katanya.

Aksi kekerasan dan kerusuhan berbau SARA kembali terjadi. Pada Minggu (6/2) aksi kekerasan dilakukan sekelompok warga terhadap Jemaah Ahmadiyah di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten. Selain kerugian material, aksi tersebut menimbulkan korban jiwa tiga orang dan puluhan orang lainnya luka-luka.

Hingga kini sudah delapan orang yang dimintai keterangan sebagai tersangka insiden tersebut. Selang sehari, insiden kerusuhan berbau SARA terjadi di Temanggung, Jawa Tengah. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun aksi itu mengakibatkan kerusakan pada tiga gereja dan fasilitas lainnya. Terkait itu, Polisi mengamankan satu orang dan tengah menjalani pemeriksaan di Polres Temanggung terkait kerusuhan yang terjadi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement