REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Ada pihak lain dibalik dalam pemadaman jaringan internet dan telepon selular pada pekan pertama aksi revolusi di Mesir yang dimulai 25 Januari lalu.
Karena keterbatasan teknologi, Rezim Mubarak terpaksa meminta pakar teknologi Israel untuk menghadang akses internet nasional demi mengendalikan protes yang kian meluas, demikian menurut harian Israel, Yediot Ahronot newspaper, Rabu (9/2).
Perusahaan piranti lunak, Nyrus, mendesain program sangat canggih untuk melumpuhkan akses internet negara ini, demikian menurut sumber dari figur terkemuka komunikasi di Israel.
Nyrus memang memiliki banyak rekam jejak dalam memberikan teknologi khusus kepada penyedia layanan internet pemerintah terbesar di Mesir. Perusahaan itu juga melayani sejumlah korporat telekomunikasi di Arab Saudi dan Pakistan.
Perusahaan software itu memiliki spesialisasi memproduksi komputer raksasa yang digunakan badan intelijen di penjuru dunia untuk berbagai tujuan, beberapa di antaranya penyadapan telepon, memantai komunikasi suara dalam jaringan, merekam aktivigas internet seseorang, menyimpan kembali email yang telah dihapus dan menonaktifkan web atau jaringan internet di seiap negar mana pun yang diperlukan.