REPUBLIKA.CO.ID,PANDEGLANG--Sebanyak 12 orang anggota keluarga Suparman alias Parman dan Atep, pimpinan dan sekretaris jamaah Ahmadiyah Cikeusik menginap di Markas Polres Pandeglang. Pantauan di lokasi, Kamis, keluarga pimpinan jamaah Ahmadiyah tersebut menginap di mushalla yang terdapat di lingkungan Markas Polres Pandeglang. "Dua hari lalu, saya didatangi anggota Polres dan langsung menaikan saya dan keluarga ke mobil dan membawanya ke Polres," kata Jayadi, ayah dari Atep ketika dikonfirmasi di Markas Polres.
Berdasarkan keterangan dari pihak Polres, kata dia, evakuasi itu dilakukan sebagai antisipasi terjadinya aksi susulan pascabentrokan antara jamaah Ahmadiyah dengan massa di Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik pada Minggu (6/2). "Saya tidak tahu, tapi kata orang Polres untuk pengamanan. Saya sih dan keluarga nurut saja," katanya.
Jayadi menjelaskan, meski anaknya aktif di organisasi Ahmadiyah, namun ia tidak ikut menjadi anggota jamaah Ahmadiyah tersebut. "Saya dan Atep memang bapak dan anak, tapi dalam hal keyakinan masing-masing saja. Saya tidak ikut dia, dan dia pun tidak mengajak saya untuk menjadi anggota Ahmadiyah," katanya.
Ia juga mengaku, sudah capek mengingatkan Atep agar tidak ikut-ikutan menjadi anggota jamaah Ahmadiyah, tapi tidak dihiraukannya. "Saya sudah capek mengingatkan. Saya katakan pada dia, jangan ikut Ahmadiyah, nanti dimarahi masyarakat, tapi dia malah menjawab, 'tidak ada alasan warga memarahinya'. Jadi ya terserah saja," katanya.
Jayadi menjelaskan, Atep dan Suparman alias Parman, sudah diamankan Polres sejak Sabtu (5/2), dan sampai saat ini dirinya belum pernah bertemu. Ia mengaku, mendapat informasi kalau Atep dan Parman saat ini berada di Mabes Polri. "Sampai sekarang saya belum bertemu, katanya Atep dan Parman berada di Jakarta," ujarnya.
Terkait bentrokan yang terjadi pada Minggu (6/2), Jayadi mengaku, tidak mengetahuinya karena saat kejadian dia sedang tidak berada di tempat. "Saat kejadian saya tidak mengetahuinya. Tahu-tahu sudah ramai saja, dan dua hari kemudian, saya dijemput orang Polres," ujarnya.