REPUBLIKA.CO.ID,Situs Al Muheet, Kamis malam menulis, sumber-sumber yang dekat dengan penguasa Dubai, menyatakan bahwa menteri luar negeri Uni Emirat Arab (UAE) telah memberikan usulan tampat tinggal kepada Presiden Mesir Hosni Mubarak.
IRNA mengutip situs Al Muheet melaporkan, sejumlah media menyebutkan bahwa Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Selasa lalu memberikan usulan kepada Hosni Mubarak untuk menetap di Dubai dan mencegah tindakan hukum terhadap dirinya. Usulan itu dikeluarkan setelah melihat protes besar-besaran di Mesir yang menuntut pengunduran diri Mubarak dari kekuasaan.
Sumber-sumber yang dekat dengan Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Penguasa Dubai, menyatakan bahwa pekan lalu telah melakukan penjajakan luas yang dihadiri oleh para pejabat Emirat, Arab Saudi dan AS.
Pertemuan itu bertujuan untuk mengambil langkah-langkah pasca mundurnya Mubarak. Mereka yakin situasi di Mesir tidak akan kembali seperti sebelum tanggal 25 Januari lalu.
Menurut laporan ini, para pejabat AS mengusulkan kepada Emirat untuk memberi tempat kepada Mubarak sehingga ia aman dari tuntutan hukum. Ditambahkannya, setelah penjajakan panjang dengan pejabat Riyadh dan Washington, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan mengusulkan kepada Mubarak untuk berlindung ke Dubai.
Sementara jika Mubarak meminta perlindungan kepada Jerman, maka beberapa lembaga hukum negara itu bermaksud untuk menyusun berkas tuntutan terkait kekayaan Mubarak dan kejahatan yang dilakukannya terhadap para demonstran. Oleh karena itu, tidak ada negara sekutu yang dapat menjamin Mubarak aman dari tindakan hukum.