Sabtu 12 Feb 2011 21:47 WIB

Sedikit Tips Rumah Tangga Harmonis ala Habibie

BJ Habibie
Foto: Yogi Ardhi/Republika
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Mantan Presiden RI Baharuddin Jusuf Habibie berbagi tips keharmonisan rumah tangga dan sejumlah pengalaman hidupnya di Makassar, Sabtu (12/2).

Salah satu, rahasia keharmonisan keluarganya bersama almarhumah istrinya Ainun Habibie adalah bentuk-bentuk kepedulian kecil yang diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan menjelang tidur.

Seperti mengingatkan apakah sudah mendirikan shalat. "Jika sudah mendirikan shalat, ibu akan menanyakan apakah saya perlu shalat tahajud," ujarnya pada acara bincang-bincang mengulas buku Habibie dan Ainun.

Bentuk-bentuk kepedulian kecil yang diberikan kepada Habibie dari Ainun lainnya adalah mengingatkan tentang makanan atau obat yang harus diminum.

Menurutnya, bentuk-bentuk kepedulian tersebut terus dilakukan bahkan dalam keadaan sakit, saat almarhumah di ruang perawatan intensif.

Meski demikian, Habibie meyakinkan kepada ratusan peserta diskusi yang didominasi perempuan bahwa kehidupan rumah tangganya juga diwarnai dengan bumbu-bumbu pertengkaran karena bentuk kepedulian-kepedulian tadi.

"Memangnya kamu superman," kata Habibie menirukan ucapan almarhum istrinya jika bekerja ia terlalu asyik bekerja hingga larut malam.

Rahasia kehamonisan lain yang ia ungkapkan adalah dalam hubungannya dengan almahumah adalah menjaga kemurnian dengan tidak menyimpan satu pun rahasia, seberat apa pun yang dihadapi.

Ia meyakini, kesuksesan yang berhasil diraihnya adalah karena cinta dan sikap hidup tidak berlebih-lebihan. Ia juga tak segan mengatakan apa pun karyanya, bukanlah karyanya sendiri.

Tidak hanya terkait hubungan antara suami istri, Habibie juga dengan terbuka berbagi pengalaman rahasia pengalaman profesionalnya, salah satunya adalah jangan terlalu banyak berjanji kepada orang.

"Jangan banyak janji, laksanakan dulu satu janji," katanya.

Setelah kegiatan diskusi tersebut, Habibie kemudian melanjutkan kegiatan sosialisasi peluncuran buku di toko buku Gramedia di Mal Panakukang, Makassar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement