REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak semua pihak untuk menjauhi tindak kekerasan dan main hakim sendiri. Perbedaan antarkomunitas atau antarumat beragama jangan diselesaikan dengan kekerasan, melainkan harus diselesaikan secara tepat dan jernih. Kehidupan berbangsa dan bernegara harus sesuai kaidah hukum.
"Jika ada permasalahan antarkomunitas atau antarumat beragama, mari kita selesaikan secara tepat, jernih, damai, sesuai konstitusi, undang-undang, dan pranata lain," kata Presiden menegaskan. Permasalahan terkait akidah agama perlu dicari solusi tepat dengan mendengar pemuka agama.
"Mari kita cegah dan jauhi tindakan kekerasan atas masalah itu," kata Presiden. Tindakan kekerasan dan main hakim sendiri, kata Presiden, sesungguhnya telah mengingkari nilai dan norma dalam negara hukum demokrasi. Presiden mengajak rakyat Indonesia untuk bersatu dan tetap rukun mengingat tantangan ke depan semakin kompleks.
Indonesia adalah negara hukum, demokrasi, multireligi, dan multikultural. "Mari kita jalankan kehidupan berbangsa sesuai kaidah negara hukum, demokrasi, religi, dan kultural," katanya. Presiden mengajak semua pihak agar belajar untuk berperilaku bijak dan bajik, seperti saling menghormati dan toleransi satu sama lain. Melalui langkah itu diharapkan tercipta kerukunan.