REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Pengelolaan manajemen Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) karut-marut sehingga sepak bola nasional kurang berpestasi. Demikian kata Ketua Pengurus Cabang PSSI Solo, FX Hadi Rudyatmo.
"Jika kondisi itu terus dibiarkan, tim nasional (timnas) tidak akan pernah mampu berbicara di tingkat SEA Games maupun Asian Games," katanya pada peluncuran buku "Dosa-dosa Nurdin Halid" karya Erwiyantoro di Yogyakarta, Rabu (16/2).
Oleh karena itu, menurut dia, perlu ada perubahan kepemimpinan di tubuh PSSI untuk memperbaiki kondisi tersebut. Hal itu perlu dilakukan karena Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, selama ini tidak berhasil meningkatkan prestasi sepak bola nasional.
"Selain itu, kepemimpinan Nurdin Halid juga membunuh roh PSSI dengan tidak menganggap pengurus cabang (pengcab) sebagai bagian dari organisasi yang telah berperan dalam proses berdirinya PSSI," katanya.
Ia mengatakan hal itu merupakan dosa paling fatal Nurdin Halid. Ketika statuta PSSI dibuat, justru yang dianggap anggota PSSI adalah klub divisi satu dan divisi dua. Sedangkan, pengcab tidak termasuk dalam keanggotaan yang memiliki hak suara. "Kesan saya, Nurdin adalah orang yang tidak tahu organisasi. Mana mungkin sepak bola Indonesia dapat maju jika dipimpin orang yang tidak paham mengenai organisasi," kata wakil walikota Solo itu.