REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Sedikitnya empat orang tewas dalam aksi pembubaran demonstran oleh aparat keamanan Libya. Aktivis cyber Libya terus menggalang dukungan bagi untuk aksi massa yang lebih besar -- mereka menyebutnya 'hari kemarahan' besok.
Menurut situs milik organisasi HAM non-pemerintah Libya di London, kerusuhan pecah di Al-Baida, kota di bagian timur Libya. Massa memprotes pemimpin Libya Moammar Gaddafi yang sudah lebih dari 40 tahun berkuasa untuk membuka pintu reformasi.
Pasukan keamanan dengan bantuan Komite Revolusioner menggunakan peluru tajam untuk membubarkan massa. "Empat orang tewas, dan ratusan lainnya luka-luka," demikian siaran pers Libya Watch.
Sebuah grup Facebook beranggotakan 4.400 orang menyerukan seluruh warga untuk terlibat dalam 'Hari Kemarahan" besok. Jumlah peserta diperkirakan bakal berlipat, apalagi banyak raktay yang marah atas insiden Benghazi yang melukai banyak warga.
Harian Quryna memberitakan, pasukan keamanan dan demonstran bentrok di Benghazi. Satu orang dinyatakan tewas dalam insiden ini.