REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO - Sekitar satu juta rakyat Mesir akan kembali turun ke jalan untuk menggelar 'pawai kemenangan' di Kairo, Jumat (18/2), guna merayakan jatuhnya pemerintahan 30 tahun presiden Hosni Mubarak pekan lalu. Ulama terkemuka Mesir, Sheikh Yusuf Qardawi, kemungkinan akan berbicara di Lapangan Tahrir untuk memberikan orasi politiknya.
Qardawi telah tiba di bandara Kairo pada Kamis (17/2). Seperti dikutip Onislam.net, Qardawi akan menyampaikan pidato pada masyarakat Mesir mengenai pentingnya peran mereka dalam membangun masyarakat yang bebas dan demokratis.
Militer berjaga-jaga untuk mengantisipasi kerusuhan karena massa pendukung Hosni Mubarak rencananya juga akan menggelar aksi demonstrasi. Mereka menggelar demonstrasi untuk 'meminta maaf' pada Mubarak karena cara kejatuhannya dan mengakui pencapaiannya selama hampir 30 tahun berkuasa.
Massa pro-Mubarak akan memakai pakaian hitam. Sementara peserta pawai kemenangan anti-Mubarak berpakaian putih.
Militer didesak untuk mencabut undang-undang darurat yang telah berusia beberapa dasawarsa. Para aktivis pro-demokrasi juga mendesak militer bertindak cepat dalam melindungi kebebasan sipil. Seorang penuntut memerintahkan penahanan tiga mantan menteri dan seorang pengusaha penting sambil menunggu pengadilan atas dugaan pencucian dana masyarakat.
Kecurigaan terhadap korupsi pejabat telah memanaskan kemarahan rakyat yang menyebabkan Mubarak terguling. Pemerintah sementara pimpinan Dewan Militer harus segera menyelesaikan kasus korupsi guna meredam aksi unjuk rasa. Pada Kamis (17/2) lalu, Amnesti Internasional meminta militer untuk menghentikan penggunaan penyiksaan dan perlakuan tak wajar lainnya.