REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI--Pasukan keamanan menembak mati tiga tahanan Jumat ketika mereka berusaha melarikan diri dari sebuah penjara dekat Tripoli, kata satu sumber keamanan kepada AFP, dan lebih dari 1.000 tahanan melarikan diri dari sebuah penjara di Libya timur. "Tahanan berusaha melarikan diri dari penjara El-Jedaida, namun petugas menghalanginya dan terpaksa melepaskan tembakan ke arah tahanan yang menggunakan kekerasan," kata sumber itu, dengan menambahkan bahwa keadaan kini telah terkendali.
Sebelumnya Jumat, lebih dari 1.000 tahanan melarikan diri dari sebuah penjara di kota kedua Libya, Benghazi, yang menjadi ajang demonstrasi mematikan pekan ini untuk menentang pemerintahan Moamer Kadhafi, kata surat kabar Quryna di situs beritanya. "Ada pemberontakan di penjara Al-Kuifya dan banyak tahanan melarikan diri," kata Ramadan Briki, kepala redaksi Quryna, kepada AFP.
Ia menambahkan bahwa tahanan-tahanan yang kabur itu juga membakar kantor jaksa setempat, sebuah bank dan sebuah kantor polisi. Quryna, yang memiliki kedekatan dengan putra Kadhafi, Seif al-Islam, mengatakan di situs beritanya, sekitar 150 tahanan segera ditangkap lagi oleh pasukan keamanan.
Kerusuhan penjara itu terjadi di tengah bergolaknya protes anti-Kadhafi yang menewaskan sedikitnya 24 orang pada Kamis, menurut data Human Rights Watch. Aktivis pro-demokrasi di sejumlah negara Arab, termasuk Libya, tampaknya terinspirasi oleh pemberontakan di Tunisia dan Mesir yang berhasil menumbangkan pemerintah yang telah berkuasa puluhan tahun.