REPUBLIKA.CO.ID,KABUL - Sejumlah pria bersenjata berpakaian seperti polisi perbatasan telah menyerang sebuah gedung bank di Afghanistan timur pada Sabtu (19/2). Serangan itu menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai lebih dari 70 orang. Demikian beberapa saksi dan pejabat pemerintah mengatakan.
Wartawan Reuters melaporkan ia mendengar ledakan-ledakan dan tembakan senjata masih bisa didengar datang dari sebuah cabang Kabulbank, bank peminjaman penting Afghanistan, di kota Jalalabad. Seorang pejabat kesehatan di provinsi Nangarhar, Baz Mohammad Sherzad, menyebutkan sembilan orang telah dipastikan tewas sejauh ini dalam serangan itu.
Motif serangan itu tidak jelas, meskipun serangan oleh gerilyawan terhadap bangunan pemerintah dan markas militer meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini. Gerilyawan sering memakai seragam pasukan keamanan Afghanistan atau berpakaian seperti wanita pada awal menggelar serangannya.
"Saya ada di dalam bank ketika tujuh pria bersenjata dengan seragam polisi perbatasan menyerang," kata seorang pegawai pemerintah yang memperkenalkan dirinya sebagai Salman dan terluka akibat serangan. "Saudara laki-laki saya dibunuh oleh mereka.''
Ahmadzia Abdulzai, seorang jurubicara gubernur provinsi Nangarhar, menyatakan para penyerang mungkin termasuk pembom-pembom bunuh diri. Nangarhar yang beribu kota di Jalalabad itu berbatasan dengan Pakistan.
Saksi lainnya, Sediqullaj Momand, menurutkan,''Mereka menembak kasir bank pertama-tama. Saya melihat orang yang tewas dan terluka di dalam bank itu". Lalulintas dari Jalalabad ke ibukota, Kabul, telah diblokir oleh polisi Afghanistan dan tentara pimpinan-NATO. Seorang pria terlihat telah melarikan diri dari tempat itu dengan pakaiannya tertutup oleh darah.