REPUBLIKA.CO.ID,YALA--Sebuah bom meledak pada Senin di sebuah kota yang merupakan wilayah rawan pemberontakan di selatan Thailand, menewaskan satu orang dan melukai 13 orang lainnya, menurut kepolisian setempat. Aksi pengeboman tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan terakhir di wilayah itu.
Ledakan terjadi pada pukul 16.30 WIB di sebuah jalanan sibuk di pusat kota Yala, yang merupakan kota utama di salah satu dari tiga provinsi dekat perbatasan Malaysia yang mendapat status darurat sejak 2005. "Bom itu disembunyikan di sebuah motor yang diparkir di depan pusat perbelanjaan," menurut petugas kepolisian setempat, seraya menambahkan bahwa insiden tersebut terjadi di dekat tempat serangan bom mobil yang melukai 18 orang pekan lalu.
Seorang pekerja toko wanita terbunuh dalam ledakan dan seorang personil kepolisian termasuk di antara tiga orang yang terluka. Sementara itu di provinsi tetangga, Narathiwat, dua penduduk desa terbunuh dalam penembakan dalam mobil, kata kepolisian.
Bayang-bayang pemberontakan Islam telah menyebabkan maraknya kekerasan di wilayah paling selatan yang berbatasan dengan Malaysia sejak awal 2004, sehingga menyebabkan lebih dari 4.400 orang tewas, baik warga Muslim maupun Buddha. Aksi kekerasan tampaknya semakin intensif belakangan ini. Sebuah bom di provinsi Yala menewaskan sembilan penduduk desa bulan lalu dan sebuah serangan tidak biasa dari gerilyawan sepekan sebelumnya terhadap markas militer juga menyebabkan empat prajurit tewas.
Tujuh belas orang terluka di kota Narathiwat pada Sabtu, ketika gerilyawan melakukan serangan granat ke sebuah bar karaoke dan kemudian meledakkan sebuah bom di dekatnya, kata kepolisian setempat.