Selasa 22 Feb 2011 13:12 WIB

PSIS Ancam Keluar dari PSSI

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Didi Purwadi
Aksi unjuk rasa tolak Nurdin Halid
Foto: Antara/Ampelsa
Aksi unjuk rasa tolak Nurdin Halid

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Tuntutan agar Nurdin Halid hengkang dari jabatan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menguat di Jawa Tengah. Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang (PSIS) sudah menebar ancaman untuk 'angkat koper' dari pentas Divisi Utama PSSI jika Nurdin masih ngotot kembali menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI.

Klub kebanggaan warga Kota Semarang berjuluk Mahesa Jenar ini terus menguatkan sinyalemennya untuk bergabung dalam wadah persepakbolaan lainnya. “Saya tidak mengatakan Liga Primer Indonesia (LPI) atau apa. Kalau PSSI masih begitu- begitu saja dan Nurdin tak memberikan kesempatan kepada yang lain, lebih baik PSIS mundur,” ungkap Ketum PSIS, Soemarmo HS, di Semarang, Selasa (22/2).

Menurut Wali Kota Semarang ini, kepemimpinan Nurdin Halid membuat persepakbolaan tanah air tak mampu menyumbangkan prestasi yang membanggakan lagi. Padahal, kompetisi ini dibiayai APBD yang bersumber dari uang rakyat. Artinya, uang rakyat dihambur-hamburkan tanpa ada peningkatan prestasi persepakbolaan tanah air.

“Kalau Nurdin masih saja bercokol dan PSSI tanpa ada perbaikan prestasi, lebih baik PSIS mundur dari Kompetisi Divisi Utama PSSI untuk mencari wadah pembinaan lain yang lebih menjanjikan,” imbuhnya.    

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement