Selasa 22 Feb 2011 14:46 WIB

Golkar tidak Berniat Keluar dari Setgab

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Didi Purwadi
Ketum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Ketum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie tampak akrab di Hari Pers Nasional, Rabu
Foto: Antara
Ketum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Ketum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie tampak akrab di Hari Pers Nasional, Rabu

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menegaskan partainya tak punya niatan untuk keluar dari Sekretaris Gabungan (Setgab). Menurutnya, permasalahan Golkar dengan Partai Demokrat terkait perbedaan pandang penyelesaian kasus mafia pajak melalui Hak Angket DPR RI itu merupakan hal biasa.

“Perbedaan pandangan Hak Angket tak akan membuat Golkar keluar dari Setgab. Perbedaan itu biasa,” terang Ical, panggilan akrab Aburizal, seusai menjadi pembicara seminar ''NKRI, Aswaja, dan Masa Depan Politik Islam Nusantara'' di acara peringatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-88 di Surabaya, Selasa (22/2).

Menurut Ical, perbedaan Golkar dengan Demokrat hanya pada cara penyelesain masalah penanganan kasus mafia pajak. Jika Golkar memilih Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket, maka Demokrat memilih Panitia Kerja (Panja) di DPR RI. Apalagi antara dirinya dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sudah saling komunikasi secara intensif sehingga sebenarnya tak ada masalah antara dua partai penguasa Senayan tersebut.

“Tadi saya bicara dengan Ketum Demokrat, dia bilang tidak apa-apa. Golkar juga tak punya pikiran untuk keluar dari Setgab,” kata Ical.

Aburizal menyebut bahwa perbedaan pendapat di Setgab bukan berarti berbeda pendapat dengan kebijakan pemerintah. “Posisi Golkar dengan pemerintah itu sama. Berbeda pendapat antara Golkar dengan Demokrat itu bukan berarti berbeda pendapat dengan pemerintah,” tegas Ical.

Anas menyambut baik langkah Golkar yang tak memiliki niat keluar dari Setgab. “Bagus itu. Harusnya seperti itu seluruh partai anggota Setgab,” katanya. “Tidak etis dan elok anggota Setgab terus berseberangan dengan Demokrat.”

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement