REPUBLIKA.CO.ID, Melintasnya dua kapal perang Iran di Terusan Suez ditanggapi berbeda oleh Israel. Bagi negara zionis tersebut, Iran tengah melakukan upaya provokasi. Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri Israel Moseh Yaalon dalam wawancaranya di Channel 2 Televisi Israel, Selasa (22/2) kemarin.
"Itu merupakan provokasi pemerintah Iran. Ketika Anda melihat Timur Tengah, dimana pun Iran berat, situasi tersebut tidak akan baik," ujarnya. Ia menambahkan, "itu tentu bukan pertanda baik, tetapi dua kapal tersebut bukan merupakan ancaman langsung bagi kami."
Media Israel telah mengutip seorang staf di angkatan laut yang tidak ingin disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa duua kapal Iran tersebut akan dilacak, tetapi tidak akan dikonfrontasi. Sementara jurubicara Departemen Luar Negeri P. J. Crowley mengatakan, "Kami Amerika Serikat telah lama mendukung kebebasan dalam pelayaran, jadi keputusan untuk mengizinkan mereka (dua kapal perang Iran) untuk singgah atau melewati Terusan Suez
merupakan keputusan antara pemerintah Iran dan Mesir."
"Jelas kami memiliki kekhawatiran tentang perilaku Iran di wilayah itu, Kami akan memperhatikannya dengan baik," tandasnya.
Sebelumnya, dua kapal perang Iran memasuki terusan Suez dan sedang menuju ke Laut Mediterania. Kedua kapal tersebut masuk ke Terusan Suez sekitar pukul 5.45 pagi (waktu setempat).
Kedua kapal tersebut yakni, Alvand, sebuah kapal patroli dan Kharg, sebuah kapal suplai, adalah kapal-kapal angkatan laut pertama yang melewati kanal itu sejak revolusi Islam Iran 1979, setelah itu hubungan diplomatik antara Mesir dan Iran menegang.
Kapal Alvand beratnya sekitar 1.5000 ton, dipersenjati dengan rudal anti-kapal dan torpedo, sementara kapal Kharg beratnya sekitar 33.000 ton lebih besar, yang memiliki awak 50 dan fasilitas untuk tiga helikopter.