REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menyelidiki motivasi dua anggotanya, Effendy Choirie dan Liliy Wahid, yang berbeda sikap dengan keputusan partai dalam pembentukan panitia khusus Hak Angket Perpajakan. Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, menyatakan DPP PKB akan secepatnya menggelar rapat guna memutuskan sanksi bagi kedua anggota PKB yang membelot itu.
DPP PKB, lanjut dia, akan menyelidiki motivasi Effendy Choirie dan Liliy Wahid yang berbeda dengan keputusan partai yang memilih menolak hak angket pajak. PKB akan menginvestigasi apakah terdapat dugaan suap atau hanya permainan sendiri untuk kepentingan tertentu.
"Karena sudah terlampau sering, kita curigai apakah ada sesuatu motif di luar kepentingan PKB. Apakah itu motif pribadi atau ada motif lain. Itu sedang kita telusuri," ujar Muhaimin di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/2).
Menurut Muhaimin, Effendy Choirie dan Liliy Wahid pasti akan mendapatkan sanksi karena PKB mengikuti garis organisasi yang tegas bahwa politik itu dilakukan secara berjamaah yang harus taat kepada pemimpin. "Karena di PKB itu kan ada kaidahnya. Kalau sudah melanggar, itu pasti ada sanksi,'' katanya. ''Cuma apa dan bagaimana, saya tidak bisa ngomong karena bergantung pada putusan rapat."
Muhaimin pun tidak bisa menentukan sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada Effendy Choirie dan Liliy Wahid karena bergantung kepada hasil penyelidikan dan juga keputusan rapat DPP PKB.