Rabu 23 Feb 2011 18:12 WIB

Listrik Diputus, Warga Korut Gelar Unjuk Rasa

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Sejumlah warga Korea Utara melakukan protes terhadap pemutusan aliran listrik dan kekurangan pangan, kata satu surat kabar Korea Selatan, Rabu (23/2). "Kami tidak bisa hidup! Berikan kami listrik! Berikan kami beras!" teriak para pemrotes, seperti yang diberitakan surat kabar Chosun Ilbo yang mengutip satu sumber Korea Utara (Korut).

Koran itu memberitakan unjuk-unjuk rasa itu terjadi di Jongju, Yongchon dan Sonchon di provinsi Pyongang Utara, dua hsri sebelum hari ulang tahun pemimpin Korut Kim Jong Il 16 Februari. "Pertama hanya ada satu atau dua orang, tetapi semakin lama semakin banyak orang keluar dari rumah-rumah mereka dan ikut berteriak," kata sumber itu.

Protes-protes terbuka di negara komunis yang dikendalikan dengan ketat itu jarang terjadi, kendatipun devaluasi mata uang akhir tahun 2009 yang dilaporkan menimbulkan kerusuhan publik. Departemen Keamanan Negara itu menyelidiki insiden tersebut tetapi menemui hambatan, kata surat kabar itu.

Penduduk marah karena pemerintah mengalihkan pasokan listrik dari daerah Jongju dan Yonghon ke ibu kota Pyongyang untuk menerangkan ibu kota itu dalam memperingati ulang tahun Kim, kata surat kabar itu. Harga beras juga meningkat tajam di Korut, yang mengalami kekurangan pangan yang serius sejak musim kemarau tahun 1990-an.

Akan tetapi para pengamat mengabaikan prospek bagi satu pemberontakan rakyat terhadap rezim itu seperti yang terjadi di Afika Utara dan Timur Tengah. Pyongyang mengawasi ketat akses ke internet dan juga usaha-usaha untuk memblokir sumber-sumber informasi lainnya tentang negara-negara lainnya.

Akan tetapi satu survei oleh dua pakar AS terhadap sekitar 1.600 pengungsi dari Korut menemukan sekitar separuh dari mereka memiliki akses ke berita-berita luar negeri atau hiburan-- satu peningkatan tajam dari tahun 1990-an.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement