Kamis 24 Feb 2011 16:15 WIB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman

Laki-laki yang dihukum, jangan Singkirkan Wanitanya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Persoalan gender di masyarakat membutuhkan langkah urgensi yang mendesak untuk dilakukan. Selama ini persoalan gender acapkali berputar pada benturan yang sama dan terus berulang. Padahal solusinya cukup sederhana yakni mempererat solidaritas dan persaudaran perempuan Muslimah atau Ukhuwah Nisaiyyah.

Demikian pemaparan komisioner Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (komnas Perempuan), Husein Muhammad, kepada republika.co.id, disela peluncuran buku karyanya yang berjudul Ijtihad Kyai Husein yang berlangsung di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa Kemarin.

Husein menjelaskan fungsi ukhuwah ini bertujuan untuk memberikan penyadaran dan pemahaman kepada masyarakat tentang kesetaraan gender. Penyadaran dan pemahaman itu menurut Husein membutuhkan peran ulama. Melalui Ulama, pola pandang yang dominan dipengaruhi kebudayaan. Meski dmeikian harus diakui peran yang dilakukan ulama membutuhkan proses yang cukup lama.

Peneliti Pusat Kajian Agama dan Budaya Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, Sukron Kamil mengatakan persoalan pemahaman gender di masyarakat dapat ditanggulangi melalui modernisasi pendidikan di kalangan umat Islam. Pendidikan itu menurut Sukron akan meluruskan budaya patriarki yang disesuaikan dengan konteks kekinian.

Selain pendidikan, Sukron menilai peran utama juga sangat penting guna memberikan penyadaran dalam skala yang lebih luas. Sebab itu, peran ulama harus lebih aktif lagi dalam mensosialisasikan keseteraan gender dalam sisi pemahaman agama.

 

Courtesy of youtube/google/rolTV doc