REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Timnas mengaku telah memetik pelajaran dari kekalahan 1-3 melawan Turkmensitan di leg pertama Pra-Olimpiade, Rabu (23/2) malam, di Stadion Jakabaring, Palembang.
"Yang bisa dipetik dari kekalahan kemarin adalah pelajaran dari sisi mental. Meskipun sudah bermain maksimal, anak-anak ternyata tidak memiliki mental bertanding yang cukup." ujar Manajer timnas Indonesia, Iman Arif, kepada Republika, Kamis.
Selain masalah mental, ia menganalisa bahwa kekalahan kemarin juga disebabkan kurangnya kekuatan fisik, pengalaman bertanding, serta kesempatan bermain di level klub. "Fisik para pemain jelas perlu ditingkatkan lagi, begitu juga pengalaman bertanding. Terlihat jelas bahwa mayoritas pemain kurang punya pengalaman bermain di klubnya masing-masing. Tercatat hanya Okto (Maniani) dan (Kurnia) Meiga yang tampil reguler di klubnya," kata Iman. Namun, lanjutnya, dalam hal koordinasi, timnas sudah cukup bagus.
Usai tiba di Jakarta Kamis siang, Yongki Aribowo dan kawan-kawan langsung melakukan latihan di Lapangan C Senayan pada sore harinya. Iman mengatakan Riedl sengaja melakukan latihan secara maraton supaya para pemain tetap bugar dan tidak larut dalam kekecewaan.