REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Delegasi Kongres (legislator/DPR) Amerika Serikat (AS) merasa terkesan dengan kunjungan ke Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Kamis (24/2). "Kami sangat menikmati kunjungan ke Masjid Al Akbar dan kami sangat menghargai diskusi yang mendalam dengan para pengurus masjid," kata pimpinan rombongan dan anggota California Congressman David Dreier.
Delegasi Kongres AS yang terdiri dari lima legislator itu tiba di MAS pukul 15.30 WIB dan diterima langsung oleh pengurus MAS yang diketuai Drs H Endro Siswantoro MSi di ruang Multazam MAS. Kelima anggota delegasi antara yang berkunjung adalah anggota California Congressman David Dreier (pimpinan rombongan), dan ranking member North Carolina Congressman, David Price.
Selain itu, California Congressman (anggota Kongres) Lois Capps, California Congressman (anggota Kongres) Sam Farr, dan Washington Congressman (anggota Kongres) Jim McDermott. "Mereka mengaku kagum saat melihat Masjid Al Akbar Surabaya yang merupakan simbol keagamaan di Provinsi Jawa Timur," kata Kabag Humas dan Protokol MAS, Drs H Helmy M Noor.
Rasa kagum itu membuat mereka tidak terasa melakukan dialog dengan pengurus MAS, sehingga dialog yang dijadwalkan hanya 10 menit pun molor hingga 30 menit. "Selama ini, pertemuan mereka di Indonesia seperti bolak-balik 'meeting' tapi di Al Akbar justru dialogis, bahkan ada kue bikang dan roti maryam yang enak, kata mereka," ujarnya.
Menurut Helmy, hal penting dalam dialog adalah pengurus MAS menitipkan kerukunan umat beragama dan toleransi beragama, terutama kaum Muslim AS yang minoritas. "Titipan itu ditanggapi anggota Kongres AS dengan positif. Mereka bilang kelompok minoritas di AS tetap dilindungi, termasuk kelompok Muslim, karena bila ada yang tidak terlindungi, maka hal itu berarti ada pelanggaran HAM," katanya.
Dalam dialog itu, delegasi Kongres AS juga mengenalkan diri sebagai bagian dari The House of Democracy Partnership (HDP) atau Komisi Kemitraan Demokrasi yang melakukan serangkaian kunjungan ke kawasan Asia Tenggara. HDP atau Komisi Kemitraan Demokrasi itu bersifat bipartisan (dua partai)
sejumlah 22 anggota yang bekerja secara langsung dengan 14 negara mitra untuk mendukung perkembangan institusi legislatif yang efektif, independen, dan responsif.
Setelah berdialog dengan pengurus MAS selama 30 menit, anggota Kongres AS itu berjalan kaki menuju menara MAS dan mereka pun naik ke menara masjid setinggi 99 meter yang melambangkan 'Asmaul Husna' itu. Selanjutnya mereka pun berjalan kaki lagi menuju pintu utama di dekat air mancur dan akhirnya naik ke lantai 2 untuk melihat tempat shalat dari lantai 2.
Ketika turun, mereka menerima cendera mata berupa foto MAS dalam pigura serta setiap anggota Kongres AS menerima pin MAS yang disematkan Ketua MAS Drs H Endro Siswantoro MSi dan wakilnya. "Kunjungan dan pertemuan Kongres AS dengan pengurus Masjid Al Akbar itu penting untuk memperkuat hubungan masyarakat dari kedua negara. Para anggota Kongres menilai Al Akbar merupakan tempat yang penting," kata Humas Konjen AS di Surabaya, Emmily Y Norris.