REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Polisi akhirnya mengakui bahwa ada warga yang tertembak saat terjadi insiden penyerangan kantor Polsek Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. "Ya benar ada yang tertembak," kata Kepala Kepolisian Resort Kampar AKBP MZ Muttaqien, Kamis.
Sebelumnya, massa yang diperkirakan berjumlah ratusan menyerang Polsek Kampar pada Rabu (24/2) malam. Berdasarkan penelususan ANTARA, sedikitnya ada dua warga yang terkena tembakan yang dilepaskan polisi. Mereka adalah Andri Syahputra yang terluka di kepala bagian belakang, dan Idris di telapak tangan kanan.
Namun, Muttaqien membantah korban Andri terkena tembakan. Ia bersikeras hanya ada satu korban luka tembak atas nama Idris karena terkena peluru karet. "Hanya satu orang yang tertembak atas nama Idris. Sedangkan, korban yang bernama Andri luka akibat terkena lemparan batu," ujarnya.
Ia mengatakan pihak kepolisian akan menanggung biaya pengobatan korban yang terluka akibat insiden itu. Sudirman, orang tua dari korban Andri, mengatakan anaknya benar terkena peluru nyasar yang ditembakan petugas polisi untuk membubarkan massa.
Menurut dia, hasil pemeriksaan terhadap anaknya RSUD Bangkinang, Andri terluka akibat kena tembakan peluru karet. "Masak saya bohong anak saya sudah terluka begitu," katanya.
Meski terjadi pertentangan, pihak kepolisian akhirnya meralat pernyataan bahwa tidak ada korban dalam insiden penyerangan Polsek Kampar yang diduga akibat personel polisi salah menangkap warga dalam kasus judi togel. Sebab, Kapolda Riau Brigjen Pol Suaedi Husein tak lama setelah insiden mengklaim tidak ada korban dalam insiden itu. "Tidak ada korban luka, apalagi meninggal dunia," kata Kapolda saat meninjau lokasi kejadian, Rabu (23/2) malam.
Bentrok warga dan aparat polisi bermula akibat polisi salah menangkap dan menganiaya Zulkifli (45) karena dinilai melawan saat proses penangkapan pada Rabu (23/2) lalu. Korban menderita luka cukup parah hingga harus dirawat di RSUD Bangkinang, Kampar. Warga setempat langsung melakukan aksi protes dan minta pertanggungjawaban dari polisi. Aksi warga makin beringas sekitar pukul 19.00 WIB ketika massa menghujani batu ke kantor Polsek Kampar.