REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI--Anak laki-laki pemimpin Libya Muamar Gaddafi mengatakan, Kamis, bahwa wartawan-wartawan asing disambut baik masuk negara itu, sehari setelah seorang pejabat senior mengatakan mereka (wartawan) yang telah masuk tanpa izin akan dianggap tidak sah. "Kami katakan pada dunia bahwa kami telah membuka negara ini bagi wartawan dari seluruh dunia," kata Saif al-Islam dalam pidato di saluran televisi Allibiya-nya yang dilaporkan oleh kantor berita resmi Jana.
Ia mengatakan wartawan dan diplomat disambut baik untuk membuktikan sendiri mengenai apa yang ia katakan sebagai laporan palsu bahwa serangan udara telah ditargetkan pada para demonstran yang melawan pemerintahan ayahnya yang telah 41 tahun lamanya. Televisi Al Jazeera menyatakan bahwa ada serangan udara di Tripoli. Adik Saif al-Islam membantah berita itu Senin, mengatakan setiap pemboman diarahkan ke sasaran-sasaran yang jauh dari tempat-tempat yang dihuni.
Pada Rabu, Wakil menteri Luar Negeri Khaled Kaim mengatakan tim berita dari CNN, Al-Arabiya dan BBC bahasa Arab telah dibolehkan masuk. Ia mengatakan wartawan lainnya telah masuk negara itu secara tidak sah dan akan dianggap sebagai kaki-tangan Al Qaida. Kaim mengatakan rezim itu tidak akan memikul tanggung jawab atas keselamatan wartawan tersebut, yang berisiko ditangkap kecuali mereka menyerahkan diri pada pihak yang berwenang.
Ucapannya itu digemakan Kamis oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. "Dalam pertemuan dengan pejabat-pejabat senior pemerintah Libya, diplomat-diplomat AS diberitahu bahwa beberapa anggota CNN, BBC bahasa Arab dan Al Arabiya akan dibolehkan masuk ke negara itu untuk melaporkan mengenai situasi sekarang ini," kata satu pernyataan.
"Beberapa pejabat senior yang sama juga mengatakan bahwa beberapa wartawan telah masuk negara itu secara tidak sah dan bahwa pemerintah Libya sekarang menganggap wartawan-wartawan itu sebagai kaki-tangan Al Qaida."