REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU - Aksi penolakan pencalonan Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI 2011-2015, Jumat (25/2), kembali digelar di Pekanbaru setelah sebelumnya masyarakat pecinta sepak bola melakukan aksi serupa pada Kamis (24/2). Aksi kali ini digawangi oleh Aliansi Suporter Indonesia Pekanbaru yang terdiri dari enam kelompok suporter sepak bola yang ada yakni Askar Theking, Ultras, Hang Tuah, The Jakmania, LA Mania, dan Arema. Mereka melakukan aksi tersebut di Bundaran Wali Kota Pekanbaru.
Dalam aksi tersebut, mereka tidak hanya menapik pencalonan kembali Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI. Mereka juga mendesak revolusi secara menyeluruh baik PSSI pusat maupun PSSI Riau.
Selain itu, mereka meminta pihak PSSI dan masyarakat Riau untuk tidak mendukung pencalonan kembali Nurdin Halid. Demonstran mendesak kepolisian mengusut tuntas korupsi yang dilakukan Nurdin Halid.
Dalam aksi tersebut, mereka melakukan penggalangan tanda tangan dari suporter maupun masyarakat yang mendukung revolusi PSSI.
Selain itu, para unjuk rasa mengusung keranda sebagai simbol matinya prestasi sepakbola Indonesia di bawah kepemimpinan Nurdin Halid. "Revolusi PSSI adalah harga mati. Suporter menginginkan pengurus PSSI bukan penguasa," ujar Amin Theking, Koordinator Lapangan aksi, di Pekanbaru.
Amin mengatakan pihaknya melakukan aksi tersebut karena selama tujuh tahun terakhir tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan dari sepakbola Indonesia. Menurutnya, aksi ini akan terus berlanjut hingga akhirnya Nurdin Halid mundur baik dari kursi kepemimpinan maupun pencalonan. "Kalau Nurdin tetap ngotot, maka kami akan melakukan aksi selanjutnya. Tentunya yang lebih besar dari ini," ancam Amin.