Selasa 01 Mar 2011 16:39 WIB

Golkar Dorong Audit Forensik Skandal Century

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan Golkar akan mendorong audit forensik sebagai upaya penuntasan kasus skandal Bank Century yang telah diamanatkan DPR, terutama Pansus Bank Century, sehingga kasus ini diselesaikan secara tuntas.

"Untuk bisa menuntaskan skandal Bank Century, Golkar mendorong dilakukannya audit forensik," Katanya dalam surat elektronik yang diterima ANTARA, Selasa.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut baik penerapan audit forensik terhadap Bank Century yang akan dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). KPK berharap audit forensik itu bisa membantu untuk menemukan tindak pidana korupsi dalam kasus Bank Century.

Menurut Akbar, audit forensik tersebut dilakukan khusus untuk menelusuri masalah tindak pidana korupsi Bank Century, sehingga persoalan ini tuntas dan tidak lagi mengganjal karena uang negara yang dikeluarkan untuk bailout sangat besar.

Ia mengungkapkan, pemberian bailout kepada bank Century sebanyak 6,7 triliun rupiah seperti temuan Pansus DPR dan diterima paripurna pada 3 Maret 2010 dan kemudian menjadi rekomendasi DPR, terindikasi pelanggaran dan korupsi baik dalam aturan perbankan maupun keuangan.

"Jadi, panitia Pengawas yang kemudian dibentuk mempunyai peran yang strategis untuk terus memantau pelaksanaan penyelidikan yang kini dilakukan aparat penegak hukum . Apakah oleh kepolisian maupun kejaksaan, dan juga KPK," katanya.

Ia menambahkan, keinginan Golkar mendorong penuntasan Century bukanlah upaya balas dendam Golkar yang kalah dalam pengajuan Hak Angket Pemberantasan Mafia pajak bersama PKS, PDIP, dan Hanura.

"Tidak ada itu (balas dendam). Sejak awal memang Golkar mendukung opsi C yang menyatakan ada pelanggaran dalam bailout bank Century," katanya. Karena itu sudah jadi keputusan politik , maka wajib bagi Golkar untuk terus mendorong penuntasan skandal Bank Century," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement