Rabu 02 Mar 2011 06:05 WIB

PM Spanyol Usulkan 'Marshall Plan' untuk Negara-negara Arab

Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,MADRID--Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero Selasa mendesak negara-negara besar dunia untuk membentuk "Marshall Plan" guna membantu negara-negara Arab bergerak menuju demokrasi. Pemberontakan terhadap kekuasaan rezim-rezim Arab telah meluas di Timur Tengah dan Afrika Utara, menggulingkan penguasa bertangan besi di Tunisia dan Mesir dan sekarang mengancam Muammar Gaddafi di Libya.

"Kita perlu menunggu dan melihat apa kemampuan untuk pulih yang negara-negara seperti Tunisia miliki," kata Zapatero dalam wawancara di Qatar dengan televisi Al Jazeera pada saat lawatan ke kawasan itu. "Kita perlu memantau stabilitas politik di sana dan kita perlu menunggu ekonomi mereka mulai berfungsi lagi," katanya dalam wawancara yang sebagian disiarkan lagi di laman Internet Al Jazeera.

"Perubahan di Afrika Utara dan di dunia Arab seharusnya memaksa masyarakat internasional untuk memulai operasi bantuan keuangan, untuk mengembangkan Marshall Plan bagi negara-negara itu," katanya. Amerika Serikat telah melancarkan Rencana Marshall pada 1947 untuk membangun kembali Eropa Barat menyusul Perang Dunia II.

Dinamai seperti nama penggagasnya, Menlu AS George Marshall, rencana itu secara resmi disebut Program Pemulihan Eropa dan beroperasi hingga Desember 1951. Zapatero berkunjung ke Uni Emirat Arab (UAE) Selasa sebelum menuju ke Tunisia, tempat ia akan menjadi pemimpin Barat pertama yang berkunjung sejak tergulingnya presiden Zine El Abidine Ben Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement