Rabu 02 Mar 2011 20:05 WIB

Sekjen PKB 'Semprit' Effendy Choirrie dan Liy Wachid

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Imam Nahrawi memperingatkan dua anggota Fraksi PKB di DPR-RI Effendy Choirie dan Lili Chadijah Wahid agar tidak terus menjelek-jelekkan partainya di hadapan publik.

"Karena apapun PKB-lah rumah yang telah mengantarkan mereka menjadi anggota DPR RI dengan segala fasilitas yang diterima," kata Imam dalam pernyataan tertulisnya yang dikirimkan kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan semakin keduanya bertingkah di luar etika dan fatsun berpartai/berorganisasi maka majelis tahkim akan memperberat dan mempercepat sanksi bagi keduanya. "Padahal mereka yang memulai melawan kebijakan partai, kok, malah mereka juga yang merusak dirinya dan partai. DPP PKB sudah sangat sabar melihat tingkah mereka selama ini," kata Imam.

DPP PKB membentuk majelis tahkim, semacam arbitrase, untuk menentukan sanksi bagi Effendy dan Lili yang dinilai bersalah karena berseberangan sikap dengan Fraksi PKB terkait usul pembentukan Pansus Hak Angket Mafia Pajak dalam Rapat Paripurna DPR beberapa waktu lalu.

Majelis tahkim terdiri atas tiga anggota Dewan Syura yakni KH Abdul Ghofur, KH Mudjib Chudori, dan Mufied Busyairi, Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Ja'far, dan Ketua Lembaga Hukum dan HAM DPP PKB Anwar Rahman.

Fraksi PKB dan sebagian pengurus DPP PKB merekomendasikan penarikan Effendy dan Lili dari keanggotaan DPR, mengingat mereka berdua dianggap bukan pertama kali melakukan tindakan yang melanggar ketentuan partai. Setiap partai, kata Imam, tentu membutuhkan kader, pengurus, dan anggota legislatif yang loyal dan konsisten.

Imam menilai manuver Effendy dan Lili belakangan ini, antara lain menemui Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar Priyo Budi Santoso, menunjukkan ketakutan mereka terhadap sanksi yang akan dijatuhkan majelis tahkim. "Mereka berdua sudah membelot dengan terbuka tapi malah ketakutan dengan risiko pembelotannya, dan saya lihat mereka sangat takut diberhentikan dari DPR RI," katanya.

Imam mengatakan Effendy dan Lili harus sadar bahwa jutaan warga PKB yang tidak pernah mendapat kenikmatan dari PKB saja tidak pernah mengeluh, menjelekkan dan mengumbar kebencian berlebihan. "Lah, kok, dia berdua yang sudah jadi anggota DPR RI tiga periode dari PKB berperilaku seperti pejuang-pejuang yang ikhlas," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement