Rabu 02 Mar 2011 22:10 WIB

Pangarmabar: Reklamasi Singapura tidak Geser Batas Indonesia

Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,KARIMUN--Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda Hari Bowo mengatakan, reklamasi pantai di Singapura tidak akan menggeser batas teritorial Indonesia karena penentuan batas wilayah satu negara bukan berdasarkan fisik, tetapi titik koordinat atau garis lintang bujur. "Batas wilayah satu negara di atur berdasarkan lintang bujur (titik koordinat), bukan fisik. Jadi, reklamasi pantai yang dilakukan Singapura tidak akan menggeser batas wilayah mereka dengan negara kita," katanya di Bandar Sei Bati, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu.

Menurut Pangarmabar Hari Bowo, Singapura juga telah mengakui sejak awal, bukan setelah pereklamasian pantai. Mengenai rencana Pemkab Karimun mendalami alur pelayaran, menurut Pangarmabar rencana tersebut tidak ada pengaruhnya dengan batas wilayah Indonesia dengan negara lain. "Tidak ada pengaruhnya. Fisik boleh bergeser, tapi garis lintang bujur tidak," katanya menegaskan.

Lebih lanjut dia mengatakan, pengamanan wilayah perbatasan lebih difokuskan pada batas wilayah, tetapi pada pelanggaran batas wilayah serta mengawasi kekuatan tempur negara asing yang dapat mengancam keutuhan NKRI. "Kita fokus pada penegakan hukum di wilayah perbatasan, di antaranya dengan cara menggelar operasi, termasuk pengamanan pulau terluar seperti di Pulau Sekatung dan Pulau Nipah yang sudah terawasi oleh anggota marinir," tuturnya.

Sedangkan menyangkut tindak kejahatan seperti penyelundupan, menurut Pangarmabar dilaksanakan melalui operasi keamanan laut dalam wadah Badan Koordinasi Keamanan Laut. "Kendala pengamanan wilayah perbatasan tidak ada. Hanya saja, kami berharap masukan dari masyarakat untuk mengantisipasi suatu kegiatan yang mengancam pertahanan dan keamanan di perbatasan," ucapnya.

Mengenai kesiapan armada dan sarana prasarana, lanjut Pangarmabar juga tidak menjadi masalah karena dalam melaksanakan operasi, TNI senantiasa bekerja sama dengan instansi lain yang juga punya kewenangan sama. "Kita ada Bakorkamla, ada Kementerian Perikanan dan Kelautan dan instansi teknis lainnya. Selain itu, kita juga secara rutin menggelar patroli terkoordinasi dengan Singapura, Malaysia dan Thailand terutama mengamankan Selat Singapura," lanjutnya.

Kesiapan Prajurit

Pangarmabar Hari Bowo mengatakan kunjungannya ke Tanjung Balai Karimun bertujuan untuk meninjau kesiapan prajurit mengamankan daerah perbatasan. "Selaku Pangamabar yang baru, saya tentu harus meninjau kesiapan prajurit, terutama di jajaran Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) di bawah Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang. Sebelum ke Karimun, saya juga sudah meninjau kesiapan personel di Tanjungpinang, Natuna dan Tarempa," katanya.

Lantalamal IV Tanjungpinang, menurut dia menjadi prioritas kunjungannya karena berada di daerah perbatasan. "Besok, saya akan minta laporan kepada Danlanal Tanjung Balai Karimun. Tujuannya mencari masukan menyangkut operasi pengamanan perbatasan dan kemudian akan kita upayakan mencari solusinya," katanya.

Pangarmabar Hari Bowo tiba di Karimun menggunakan pesawat milik TNI-AL di Bandara Sei Bati, Kecamatan Tebing Rabu pukul 17.15 WIB. Hari Bowo beserta istri didampingi Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama Djoko Teguh Wahoyo beserta sejumlah perwira menengah di jajaran Lantamal IV Tanjungpinang.

Mantan Komandan Akademi Angkatan Laut (AAL) itu disambut Bupati Karimun Nurdin Basirun, Danlanal Karimun Letkol Laut Fauzi, Kapolres Karimun AKBP Benyamin Sapta, Kepala Kejaksaan Negeri Tanjung Balai Karimun Demu Sitepu dan sejumlah pejabat instansi vertikal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement